INFOMU NASIONAL... 12 orang pengunjung RS Saiful Anwar (RSSA) terjebak didalam lift selama 10 menit, Jumat (4/1/2013) pukul 15.00 WIB. Insiden ini menyebabkan salah satu korban mengaami dehidrasi akibat kekurangan oksigen.
Salah satu korban, A Zakaria memperkirakan dalam lift itu terdapat sekitar 12 orang yang terdiri dari enam orang laki-laki, dan enam orang perempuan. Mereka akan naik ke lantai empat dengan menggunakan lift.
Sebenarnya jumlah pengguna lift ini melebihi batas maksimal. Tapi tidak ada tanpa peringatan, dan pintu langsung tertutup secara otomatis.
“Ternyata lift-nya tidak bergerak dan membuat kami yang ada di dalam lift naik,” kata Zakaria.
Tidak mau lama-lama terjebak didalam lift, Zakaria langsung menghubungi nomor emergency yang tercantum didalam lift. Tapi upaya Zakaria tidak membuahkan hasil karena tidak ada petugas yang mengangkat telepon di nomor itu.
Korban lain yang juga ipar Zakaria, Fitria Agustina (30) langsung mengeluarkan keringat dingin akibat kekurangan oksigen. Wanita yang akrab disapa Pipit ini langsung menempelkan hidungnya disela pintu lift dengan harapan bisa menghirup udara segar.
“Dia tetap berkeringat. Kami harus memberinya air putih agar tidak sampai dehidrasi,” tambahnya.
Karena tidak ada nomor lain yang bisa dihubungi, Zakaria menghubungi 108 dan bertanya nomor RSSA. Teleponnya langsung diangkat oleh salah satu staf. Sekitar lima satpam langsung memberikan pertolongan. Dia tidak dapat memastikan bagaimana cara satpam membuka pintu lift tersebut.
Menurutnya para petugas keamanan itu hanya butuh waktu sekitar 2 menit untuk membuka pintu.
“Setelah keluar, saya kira sudah berada di lantai empat. Ternyata masih di lantai satu,” terang Zakaria.
Dikonfirmasi terpisah, Humas RSSA, Titik Intyas menduga penyebab macetnya lift itu karena melebihi daya angkut maksimal. Menurutnya bila lift itu diisi orang gemuk, idealnya cukup diisi delapan orang.
“Kalau yang naik bertubuh biasa, bisa sampai sembilan orang. Kejadian seperti ini sudah sering, dan segera kami tangani,” kata Titik.
Posting Komentar