Kediri (INFOMU KEDIRI) ─ Ratusan masyarakat asal Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri melakukan aksiunjuk rasa diGedung DPRD Kota Kediri dan Balai Kota Kediri, Senin (9/12/13).
Mereka mendesak agarkalangan legislatif dan eksekutif segera melepaskan tanah aset Pemkot Kediri Rp 25 milyar untuk pendirian Kampus Brawijaya Kediri.
Masyarakat Mrican menghendaki dewan dan pemkot segera duduk bersama
membahas pelepasan tanah aset yang ada disekitar permukiman mereka melalui Panitia Khusus (Pansus).
Lambatnya realisasi pendirian Kampus UB, menurut warga, karena DPRD dan Pemkot tidak saling koordinasi ” Dengan berdirinya UB, tentunya akan mendongkrak perekonomian masyarakat. Kedua kita tidak perlu menguliahkan anak kita ke luar.
Sehingga pendapatan akan masuk, ” ujar Hadi, salah satu koordinator aksi di gedung DPRD Jalan Mayor Bismo Kota Kediri Massa kemudian ditemui oleh sejumlah anggota DPRD di ruang Komisi C.
Tetapi karena merasa belum puas dengan jawaban dewan, diantara mereka naik ke lantai dua dan melakukan sweeping di ruang sidang.
Dimana, saat bersamaan akan dilangsungkannya dengar pendapat atau pertemuan Pemkot Kediri, DPRD, perwakilan kampus UB di Kediri dan mahasiswa serta Perwakilan Kampus yang ada di Kediri dalam rangka pembahasan pendirian Unibraw Kediri. Akibat sweeping yang dilakukan masyarakat,
pertemuan tersebut gagal.
Sementara warga kemudian pergi meninggalkan gedung DPRD. Mereka lantas mendatangi Balai Kota Kediri di Jalan Basuki Rahmat Kota Kediri.
Di Pemkot Kediri masyarakat ditemui oleh Wakil Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Sekretaris Kota Kediri Agus Wahyudi dan beberapa pejabat pemkot.
Pertemuan diantara mereka melahirkan sepekapatan diantaranya, menyetujui Pansus UB, pada 13 Desember 2013 besok.
” Pansus UB akan dilaksanakan, pada Desember (13/12/13) besok.
Masyarakat harus mengawasi, bahwa mekanisme pansus harus melalui Badan Musyawarah. Kemudian, materi yang dibahas di pansus harus jelas.
Dan terakhir, siapa saja yang diundang, juga harus jelas,” tegas Agus Wahyudi Setelah mendengar penjelesan Wawali dan Sekkota Kediri, masyarakat mengaku menjadi tenang. Mereka kemudia membubarkan diri meninggalkan Balaikota Kediri.
Posting Komentar