INFOMU KEDIRI

INFOMU TERBARU :

Gara-gara Menggunakan Jampersal Bayi Umi Meninggal dalamKandungan karena Ditolak RSUDKartini

INFOMU KEDIRI  Seorang pasien
rumah sakit yang menggunakan layanan
Jaminan Persalinan (Jampersal), Umi Hasanah
(30), warga Bangsri, RT 1 RW 16, Bangsri,
Kabupaten Jepara, sangat terpukul karena
bayinya meninggal dunia di dalam kandungan.
Ia menuduh pihak RSUD Kartini Jepara lamban
memberikan penanganan, dengan alasan ia
pasien Jampersal, sehingga si jabang bayi tak
terselamatkan.

Umi masih tergeletak lemas di Ruang Mawar
RSUD Kartini, Senin (11/11/2013). Matanya
sayu.
Gurat kesedihan terlihat di wajahnya. Hal itu
karena dia baru kehilangan bayi yang sudah
dikandungnya selama sembilan bulan.
"Saya masih teringat bayi saya. Mestinya kalau
penanganan rumah sakit cepat bayi saya bisa
selamat dan tidak meninggal," kata Umi. Ia
menegaskan, berdasarkan hasil USG
laboratorium sebelum operasi, kondisi calon
bayinya terdeteksi sehat dan posisinya bagus di
kandungan.

Umi menceritakan, dia masuk ke RSUD Kartini
pada Sabtu (9/11) sekitar jam 07.00.
Sesampainya di RSUD, kandungannya mengalami
kontraksi. "Waktu itu sudah pembukaan
pertama. Kemudian hingga jam 13.00, sudah
pembukaan tiga. Setelah itu, saya tidak kuat
menahan rasa sakit sehingga saya minta agar
dilakukan operasi cesar," tuturnya.
Permintaan operasi cesar tersebut, ditolak oleh
pihak rumah sakit. Alasannya, Umi merupakan
pasien Jampersal yang memang merupakan
progam dari pemerintah pusat untuk wanita
hamil dari kalangan kurang mampu.
Sekitar jam 16.30, Umi kembali merasakan sakit.
Ia kembali meminta agar pihak rumah sakit
segera melakukan operasi cesar. "Saat itu, bayi
yang di kandungan sempat diperiksa, detak
jantung janinnya masih kencang. Karena alasan
itulah, pihak rumah sakit kembali menolak
permintaan saya. Pihak rumah sakit beralasan
bayi saya bisa dilahirkan secara normal,"
ujarnya.

Umi tidak tahan lagi. Untuk kali ketiga ia
meminta untuk menjalani operasi cesar. Dia
menyatakan akan mencabut kartu Jampersal dan
siap membayar biaya persalinan dengan uang
sendiri.
Akhirnya sekitar jam 18.00, pihak rumah sakit
menuruti permintaannya. Janin di perut Umi
diperiksa namun kali ini detak jantung bayi
sudah tidak sekencang beberapa jam
sebelumnya.
Operasi cesar Umi kemudian dilakukan sekitar
jam 19.00. Akan tetapi, saat bayi tersebut
berhasil dikeluarkan sudah dalam kondisi
meninggal dunia. Bayi tersebut ternyata terlilit
tali pusar sehingga kekurangan oksigen hingga
akhirnya meninggal dunia.
"Menurut dokter penyebab kematian bayi saya
karena terlilit tali pusar. Tapi saya yakin kalau
operasi cesar dilaksanakan sejak permintaan
saya yang pertama, pasti bayi saya selamat,"
jelasnya. Oleh pihak keluarga, bayi Umi
dimakamkan di pemakaman Desa Bangsri,
Minggu (10/11/2013).

Direktur RSUD Kartini Jepara, Koesnarto belum
bisa memberikan keterangan tentang peristiwa
yang dialami Umi Hasanah.
Ia mengaku baru
mengetahui kejadian meninggalnya bayi Umi.
Pihaknya akan meminta keterangan terlebih dulu
dari dokter maupun perawat yang menangani
persalinan Umi.
"Jadi kami juga belum tahu alasan mengapa
operasi cesar yang diminta pasien tidak segera
dilaksanakan sesuai permintaan pasien,"
kilahnya.

Koesnarto menegaskan, pada prinsipnya tidak
ada perbedaan pelayanan antara pasien umum
maupun pasien Jampersal. Semua pasien
diperlakukan sama sesuai dengan kondisi yang
dialaminya.

"Memang tidak mudah karena ada
mekanisme dan pertimbangan atau indikasi
medis. Sejauh ini semua pasien persalinan di sini
tidak ada masalah," terangnya.
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INFOMU KEDIRI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger