Rhoma Sukses Curi Simpati Santri Lirboyo Kediri
INFOMU LINTAS KEDIRI... Rhoma Irama sepertinya mendapat tempat yang amat istimewa di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kota Kediri.
Sang Raja Dangdut Indonesia itu sudah berhasil mencuri simpati dari para santri pondok
Rhoma sukses memukau para santri melalui penampilan solonya di kediaman KH Achmad Idris Marzuki, pengasuh pondok. Dia menarik perhatian santri melalui dua buah lagu yang dinyanyikannya yaitu, berjudul “Menunggu” dan “Keramat”
“Sekian lama engkau menunggu untuk kedatanganku. Bukankah aku telah berjanji kita jumpa disini. Kudatang memenuhi panggilanmu,” kata Rhoma dalam lantunan lagunya, Sabtu (12/01/2013). Lagu “Menunggu” menjadi pembuka pidato Rhoma dihadapan pada kiai sepuh Ponpes Lirboyo dan ribuan santri.
Dalam kesempatan itu, Rhoma membeberkan kronologis pencalonannya sebagai Presiden RI. Rhoma mengaku, banyak mendapat desakan dari para ulama dan habib supaya dia mencalonkan diri. Sampai akhirnya, di suatu pagi di salah satu majelis taklim, Rhoma menyatakan kesediaanya untuk maju menjadi calon presiden.
“Kata mereka, Rhoma memiliki popularitas yang luas, dan didalam pemilihan presiden secara langsung popularitas sangat dibutuhkan. Rhoma memiliki elektabilitas. Kemudian Rhoma juga memiliki aksektabilitas, itu kata mereka. Kemudian mereka juga mengatakan, Rhoma memiliki kapabilitas. Lalu saya tanya, darimana anda tahu. Itu dari visi dan misi di lagu Rhoma,” kata Rhoma.
Masih kata Rhoma, sebelum dunia Internasional meneriakkan pembelaan Hak Azasi Manusia (HAM), Rhoma sudah mengajak manusia untuk menghormati HAM, dalam lagunya “Hak Asazi”. Di dalam lagu itu, disebutkan oleh Rhoma jika Hak Azasi Manusia, itu fitrah manusia.
“Begitu juga sebelum dunia mengajak bangsa-bangsa untuk memerangi korupsi, dan sebelum Indonesia membentuk KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Rhoma juga sudah menciptakan lagu berjudul Indonesia,” terus Rhoma
Inilah sepenggal lirik dari lagu itu, “ Selama korupsi semakin menjadi-jadi, jangan diharapkan adanya pemerataan. Desakan itu, diakui Rhoma sejak tahun 2009. Saat itu, dia hendang dipinang oleh salah seorang Calon Presiden RI, tetapi Rhoma menolak, karena merasa tidak memiliki ambisi.
“Desakan itu kembali muncul di tahun 2012. Itu berasal dari Forum Silaturahmi Ulama dan Habib di Betawi. Kemudian ada keterpanggilan dari saya. Karena kali ini, tdak seperti yang dulu-dulu, karena saya melihat bangsa ini semakin jauh nilai-nilai Pancasila. Bangsa ini semakin jauh dari nilai-nilai ketuhanan, nilai kemanusian, dan semakin jauh dari nilai persatuan dan keadilan, ini keterpanggilan saya,” tegas Rhoma.
Tiada hari tanpa cacai maki, tanpa hujat menghujat antar elit politik, tiada hari tanpa konflik antar etnik. Tiada hari tanpa konflik antar agama, tiada hari di Indoneisia tanpa anarkisme yang dilakukan komponen Bangsa. Kriminalitas semakin meningkat secara kualitatif maupun kuantiftatif. Terjadi pemerkosaan di angkot sampai korupsi.
Rhoma menutup sambutannya dengan lagu berjuduk “Keramat”. Lagu ini, membuat para santri dan semua yang hadir ikut bernyanyi. Rhoma membawakan lagu Keramat dengan iringan musik electone. Inilah sedikit cuplikan liriknya. “Hai manusia, hormatilah ibumu yang melahirkan dan membesarkanmu,”
Sementara KH. Achmad Idris Marzuki sendiri mengaku, senang dengan rencana pencalonan Rhoma sebagai Capres 2014. Namun, soal dukungan, Gus Idris, sapaan akrabnya mengaku, belum memutuskan. Sebab, kata Gus Idris soal dukungan harus dirapatkan dulu antar sesepuh dan masayih pondok.
“ Kedatangan Rhoma disini, kita sama sekali tidak mengundang. Dia datang sendiri ke Lirbioyo. Kita berterima kasih sekali. Dia saya hormati dengan baik. Tetapi soal dukungan belum ada sampai sejauh itu, karena perlu adanya kekompakan. Sekarang ini kita anggap sebagai tamu yang harus kita hormati,” ujar Gus Idris.
Kedatangan Rhoma di Ponpes Lirboyo berlangsung sekitar hampir 1 jam. Setelah itu, rombongan Rhoma meninggalkan kediaman Gus Idris. Tetapi, sebelum pergi, pihak pondok sempat memberikan bingkisan berupa buku-buku dan kalender kepada Rhoma sebagai oleh-oleh.[nng/ted]
Label:
LINTAS KEDIRI
Posting Komentar